Here I'm

Di sini tempat aku mencurahkan semua isi hati dan pikiran..

Minggu, 20 Maret 2011

Kapan Wina memanggilku "Bunda"?

"Ayaaaaaaaaaaaahh!" Begitu fasihnya Wina memanggil suamiku. Walaupun saat itu aku jg ada di rumah, tp yang dipanggil2 selalu ayahnya. Wina baru mampu mengucapkan beberapa kata sederhana. Udah, iya, dua, pus, dan tentu saja yang membuatku iri setengah mati : ayah.
Secara logika mungkin memang kata "ayah" lebih mudah diucapkan ketimbang "bunda". Tapi seingatku, dulu Salsa lebih dulu memanggil ku ketimbang ayahnya. Walaupun kurang jelas, dia lebih dulu memanggilku dengan kata2 yang dia mampu "Hundaaaa" (hehe, yang penting aku tau, itu artinya dia memanggilku).  

Kemudian kata2 ibuku menyadarkanku, "Ya ga usah ngiri, wajar dong Wina lbh dulu manggil "ayah", wong tiap hari yang sama2 dia, yg ngurusin dia tu ayahnya". Walaupun diucapkan dengan nada bercanda, tapi kata2 ibuku benar2 masuk ke dlm hatiku.(mungkin krn mmg lg sensitif jg ya :p) Ya, beberapa bulan ini, aku mmg minta suamiku bekerja dari rumah, supaya bs mengawasi anak2. Dan selama bbrp waktu, kami sempat tidak punya pembantu jg, maka suamikulah yang berperan sbg "ibu" buat anak2ku. Alhamdulillah, aku punya suami yang pengertian. Tanpa rasa malu,minder ataupun egois, dia menerima dan menjalankan peran itu dengan baik.
Maka, tak heran Wina pada akhirnya lebih dulu menyebut "ayah" ketimbang "bunda".
dan mungkin aku harus bersabar menunggu saat Wina memanggilku dengan panggilan "bunda". Wina cenderung pendiam, dan tak sebawel Salsa. Di usia Salsa yang baru 2 tahun, dia sudah mampu menyanyikan lagu2 sederhana, seperti balonku dan 1-1 aku sayang ibu. Aku msh punya rekamannya saat dia sedang menyanyi, dan dr rekaman itu aku bs tahu, brp usianya saat itu.
Sementara Wina sampai usia 16 bulan vocabnya msh bs dihitung dgn jari. Tak bermaksud mengkufuri nikmat Allah dengan membanding2kan kemampuan anak2ku. Hanya sekedar perbandingan saja. Toh Wina jg punya kelebihan lain yang tak dimiliki kakanya. Wina lebih teratur . Kalau kakaknya lebih suka membongkar mainannya, dan membiarkan berantakan, si adik yang suka membereskan kembali mainan yang berantakan. Ya, pastilah masing2 anak punya kelebihan dan kekurangan. Dan aku berusaha mensyukuri semua yang dimiliki anak2ku.
Yah, sekarang aku hanya bisa menunggu saat itu, sambil terus meyakinkan diriku sendiri, bahwa di lubuk hatinya, Wina pasti menyayangiku, walaupun belum mampu memanggilku "bunda".
Terus belajar ya nak..Bunda akan menunggu saat2 itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar