Tanggal 14 May 2011, kubulatkan tekadku untuk mulai menyapih Wina. Dengan sedikit rasa bersalah, dan hampir menyerah ketika melihat dia menangis berteriak2 (hal yg sangat jarang dia lakukan), ketika minta ASI, aku menguatkan diri untuk menyapihnya.
Malam pertama memang malam yang sangat berat buatku, dan tentu saja buat Wina. Tapi Alhamdulillah, suamiku sangat pengertian. Ketika batas kesabaranku mulai tipis, dia segera bangkit menenangkan Wina. Menawarinya susu, biskuit, ataupun bubur susu, dengan harapan dia tak lagi menangis minta ASI.
Sedih memang harus menyapihnya, ketika usianya baru 1,5 thn. Karena awalnya niatku ingin menyapihnya saat usianya 2 thn. Tapi karena desakan dr suamiku, dengan menimbang berbagai hal, akhirnya aku menuruti anjuran suamiku untuk segera menyapihnya.
Ketika msh blm disapih, Wina minum susu tambahan di siang hari, dan ASI di mlm hari. Tapi dia sering menolak susu tambahannya. Sehingga badannya kecil (kemungkinan krn asupan yg masuk kurang). Suamiku berharap, jika disapih, dia tak lagi menolak susu tambahannya.
Dan ternyata harapan suamiku sepertinya tak sia2. 2 hari disapih, terlihat perubahan pada Wina. Dia menghabiskan susunya dengan cepat, bahkan dlm jumlah yg lbh bnyk dr biasanya. Makannya lbh lahap, banyak ngemil, dan yg pasti, setiap malam dia bs tidur nyenyak. Barangkali waktu msh minum ASI, dia tdk bs merasa kenyang, krn kualitas ASIku yg buruk, sehingga tiap malam dia sering bangun dan selalu gelisah.
Aku merasa lega skrg, bahwa usahaku menyapih nya, memberikan hasil yg lbh baik buat Wina. Dan semoga ini mmg yg terbaik untuknya...
Malam pertama memang malam yang sangat berat buatku, dan tentu saja buat Wina. Tapi Alhamdulillah, suamiku sangat pengertian. Ketika batas kesabaranku mulai tipis, dia segera bangkit menenangkan Wina. Menawarinya susu, biskuit, ataupun bubur susu, dengan harapan dia tak lagi menangis minta ASI.
Sedih memang harus menyapihnya, ketika usianya baru 1,5 thn. Karena awalnya niatku ingin menyapihnya saat usianya 2 thn. Tapi karena desakan dr suamiku, dengan menimbang berbagai hal, akhirnya aku menuruti anjuran suamiku untuk segera menyapihnya.
Ketika msh blm disapih, Wina minum susu tambahan di siang hari, dan ASI di mlm hari. Tapi dia sering menolak susu tambahannya. Sehingga badannya kecil (kemungkinan krn asupan yg masuk kurang). Suamiku berharap, jika disapih, dia tak lagi menolak susu tambahannya.
Dan ternyata harapan suamiku sepertinya tak sia2. 2 hari disapih, terlihat perubahan pada Wina. Dia menghabiskan susunya dengan cepat, bahkan dlm jumlah yg lbh bnyk dr biasanya. Makannya lbh lahap, banyak ngemil, dan yg pasti, setiap malam dia bs tidur nyenyak. Barangkali waktu msh minum ASI, dia tdk bs merasa kenyang, krn kualitas ASIku yg buruk, sehingga tiap malam dia sering bangun dan selalu gelisah.
Aku merasa lega skrg, bahwa usahaku menyapih nya, memberikan hasil yg lbh baik buat Wina. Dan semoga ini mmg yg terbaik untuknya...
