Here I'm

Di sini tempat aku mencurahkan semua isi hati dan pikiran..

Kamis, 27 Januari 2011

Pagi ini

Pagi ini, hujan kecil mengguyur, tapi lumayan bikin basah kalau tak pakai payung. Bibirku mulai mengeluh ketika hendak melangkah keluar rumah "Yaaa..hujan lagi". Terbayang sudah kesulitan yang kualami selama perjalanan nanti. Basah, becek, harus lari2 dan berebut naik ke bis dalam kondisi jalanan yang licin. Duuh susah bener. Dengan susah payah, semua kulalui. Rasanya pagi ini aku yang paling susah. Sampai kantor, rehat sejenak. Kubuka Facebook di PC kantor (mumpung blm diblok :p). Kubaca satu per satu status teman2ku yang muncul. Dan hatiku tertegun ketika membaca satu posting dari seorang kawan. Dengan ceria dan rasa syukurnya, dia menyambut pagi yang menurutku kelabu ini. Ya Allah, betapa manisnya makhlukMu yang satu itu. Menyikapi apapun yang Engkau berikan dengan rasanya yang indah. Kembali aku mendapat teguran dari Mu. Seandainya aku mensyukuri hujan yang kau curahkan pagi ini, mungkin selama perjalananku ke tempat kerja tak akan menyiksaku.
Alhamdulillah, walaupun terlambat, aku masih punya kesempatan untuk bersyukur padaMu pagi ini ya Allah..

Minggu, 16 Januari 2011

Mobilku Sayang...

Tulisanku di awal tahun 2011, bukan tentang seseorang, tp tentang mobil kesayangan keluargaku. Kesayangan, krn dia satu-satunya mobil yg kami miliki.


Tak ada yang istimewa ketika melihat penampilannya. Khas mobil tua, dengan cat warna merah yg sdh pudar tak berkilau. Tapi mobil ini masih mampu berkelana di jalanan ibukota yang katanya modern ini.


Pernah suatu ketika, kami sedang berada dalam kemacetan panjang di jalan tol (maklum Jakarta, di tol pun bisa macet juga). Serombongan anak muda yang berada di dalam mobil mewah berkomentar "Wah, hebat,mobil charade (baca : cered) tua masuk tol. Maklumlah, mobil keluaran Daihatsu tahun 80-an itu mmg sudah jarang terlihat berkeliaran di jalanan. Apalagi sampai masuk tol.
Semua ini tak lepas dr kegigihan suamiku (ya harus gigih, belum mampu beli yang lbh bagus soalnya, hehehe). Ada untungnya juga punya suami yang hobi dan mengerti otomotif. Tapi jangan ditanya berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk si "curut" (plesetan dari "cered", dan merupakan panggilan sayang kami untuk si mobil). Waktu yang dimiliki suamiku lebih banyak dihabiskan bersamanya, ketimbang dengan ku. Mau komplain percuma juga, karena suamiku pasti menjawab : "Mending ngurusin mobil, daripada ngurusin cewek lain??" Ya sudahlah, yang penting hobi jalan, mobil pun jalan.


Pernah suatu ketika, di perjalanan kami melihat sebuah mobil mewah berwarna merah, Salsa tiba2 menyelutuk " Nah.. aku pengennya mobil merah yang kaya gitu tuh, Bun. Kan bagus.." Namanya jg anak2. Aku cm menjawab "Iya, doain ya, Ayah sama Bunda dapat rejeki, biar bs beli mobil yang bagus" Dan dengan lugunya Salsa menyahuti "Iya, InsyaAllah ya Bun, bisa beli mobil yang bagus". Amiin..


Tak jarang pula ketika kami berada dalam kemacetan yg luar biasa, atau ketika melaju kencang di jalan tol, tiba2 dia memperlihatkan tanda2 ingin mogok. Kalau sudah begitu sepanjang perjalanan mulutku tak henti2nya komat kamit, berdoa semoga si "curut" bs sampai tujuan tanpa acara mogok. Makanya aku menyebutnya mobil dengan 2 bahan bakar, bensin dan doa.


Tapi bagaimanapun mobil ini sangat bermanfaat buat kami. Di tengah cuaca yang tak menentu, musim yang tak jelas, dia senantiasa setia melindungi kami dari panas dan hujan. Kami jg bangga memilikinya, krn kami mendapatkannya dengan uang dan cara yang halal, bukan dengan uang rakyat atau menipu orang lain.


Suatu saat, seperti kata Salsa, mungkin Allah akan menggantinya dengan mobil yang lebih bagus. Tapi kami tak akan pernah melupakan mobil pertama kami.